BAB I
PENDAHULUAN
1. Arti Penting Ternak Kambing
Ternak kambing sudah menyebar rata di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan
bahwa kambing mempunyai potensi cepat menyesuaikan diri dengan baik pada
lingkungan dan kultur masyarakat Indonesia.
Beberapa
kelebihan yang dapat diperoleh dari ternak kambing, antara lain :
- Reproduksinya efisien.
- Pada waktu laktasi penggunaan energi untuk produksi air susu dapat lebih efisien dibandingkan dengan ternak lain seperti ternak sapi.
- Daya adaptasi ternak kambing terhadap lingkungan yang keras cukup tinggi, sehingga dapat mengkonsumsi banyak jenis hijauan pakan.
- Kambing memiliki daya seleksi yang lebih efektif dalam kondisi pengembalaan dibandingkan dengan jenis ternak lain.
- Kambing lebih tahan terhadap beberapa penyakit, terutama Triponosa miasis, jika dibandingkan dengan ternak lain.
- Kambing lebih tahan panas, karena membutuhkan air relatif lebih kecil dibandingkan dengan ternak lain.
2. Potensi Ekonomi Kambing
Secara ekonomis ternak kambing memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan ternak ruminansia(memamah-biak) lainnya, diantaranya :
- Tubuh ternak kambing relatif kecil dan cepat dewasa kelamin, sehingga usaha ternak kambing memiliki keuntungan ekonomi cukup tinggi.
- Kambing merupakan ternak ruminansia kecil, yang dalam pemeliharaan tidak memerlukan lahan/tanah yang luas.
- Investasi usaha ternak kambing membutuhkan modal relative kecil, sehingga setiap investasi lebih banyak unit produksi yang dapat tercapai.
- Modal usaha untuk ternak kambing lebih cepat berputar, karena ternak kambing lebih cepat dewasa kelamin dan lebih cepat dipotong dibandingkan dengan ternak ruminansia besar.
- Karkas kambing yang kecil akan lebih mudah dijual, sehingga relatif lebih cepat dikonsumsi.
- Kambing memiliki sifat suka bergerombol, sehingga memudahkan pemeliharaan.
BAB II
MENGENAL TERNAK KAMBING
1. Sejarah Ternak Kambing
Apabila kita tinjau dari sejarah petenakan kambing di dunia, memang
perkembangannya tidak sepesat dan selaju perkembangan peternakan domba.
Meskipun demikian, kambing merupakan salah satu hewan yang paling tua berhasil
dijinakkan oleh manusia.
Pada umumnya kambing merupakan hewan yang hidup di lereng-lereng
pegunungan, bukit-bukit ataupun tempat-tempat yang curam dan tempat yang tandus
dengan sedikit ditumbuhi rumput atau tanaman.
Kambing yang
kita kenal sekarang merupakan hasil domestikasi manusia yang diturunkan dari
tiga jenis kambing liar, yakni :
·
Capra
hircus, merupakan jenis kambing liar yang berasal dari daerah sekitar
perbatasan Pakistan-Turki.
·
Capra
falconeri, merupakan jenis kambing liar yang berasal dari daerah sepanjang Kashmir, India.
·
Capra
prisca, merupakan jenis kambing liar yang berasal dari daerah sepanjang
Balkan.
Dari ketiga jenis kambing liar tersebut, kita mengenal beberapa bangsa
kambing yang tersebar di seluruh dunia, seperti :
a.
Kambing Kacang
Merupakan bangsa
kambing lokal asli Indonesia.
Tubuh kambing kacang relatif kecil,
kepala ringan dan kecil, telinga pendek dan tegak lurus mengarah ke atas depan.
Jenis kambing ini juga terdapat di Filiphina, Myanmar, Thailand,
Malaysia
dan sekitarnya.
b.
Kambing Etawah
Merupakan bangsa
kambing yang berasal dari daerah Jumnapari,
India. Kambing
etawah memiliki spesifikasi kepala yang mirip dengan kepala domba jantan,
hidung melengkug, rahang bawah lebih menonjol, daun telinga panjang dan lebar
terkulai ke bawah.
c.
Kambing
Peranakan Etawah
Merupakan bangsa
kmbing dari hasil persilangan antara kambing kacang dengan kambing etawah.
Spesifikasi dari kambing ini adalah hidung agak melengkung, telinga agak besar
dan terkulai.
d.
Kambing Saanen
Merupakan bangsa
kambing yang berasal dari lembah saanen, Swiss. Spesifikasi kambing saanen
adalah memiliki dahi lebar, telinga sedang dan tegak dengan posisi kaki
terlihat kurus dan kuat serta kepala seimbang.
e.
Kambing
Kashmir
Merupakan bangsa
kambing yang berasal dari Tibet.
Spesifikasi kambing kashmir adalah memiliki telinga panjang dan lebar yang
terkulai ke bawah, kepala besar, mata kecil dan leher pendek.
f.
Kambing Angora
Merupakan bangsa
kambing yang berasal dari Turki. Spesifikasi kambing angora adalah memiliki
kepala yang besar, muka berambut pendek, telinga tipis-panjang yang terkulai ke
bawah mengarah ke samping.
g.
Kambing Toggenburg
Merupakan bangsa
kambing yang berasal dari lembah toggenburg, Swiss. Spesifikasi kambing ini
adalah memiliki telinga besar dan berdiri tegak, ambing sangat besar untuk yang
betina, sehingga digolongkan sebagai kambing penghasil susu yang sangat baik.
h.
Kambing Marica
Merupakan bangsa
kambing yang hampir sama dengan kambing kacang; banyak terdapat di Sulawesi, Indonesia.
Tubuh kambing marica relatif kecil, dan berat kambing dewasa yang jantan maupun
yang betina rata-rata 25 kg.
i.
Kambing Gembrong
Merupakan bangsa
kambing yang berasal dari pantai timur Bali,
Indonesia.
Spesifikasi kambing gembrong adalah profil mukanya lurus agak cekung, rambut
panjang dan halus tumbuh di sekitar tubuhnya.
j.
Kambing
Nubian
Merupakan bangsa
kambing yang berasal dari daerah Nubian, Afrika. Spesifikasi kambing nubian
adalah memiliki bulu hitam, merah dan putih, serta telinganya terkulai.
k.
Kambing Anglo-Nubian
Merupakan bangsa
kambing yang berasal dari persilangan kambing nubian dengan kambing yang
berasal dari Inggris. Spesifikasi kambing anglo-nubian tidak jauh berbeda
dengan kambing nubian.
2. Memilih Bibit Kambing
Syarat yang paling penting untuk seleksi calon bibit kambing adalah
kambing harus sehat, usia masih muda dan tidak pernah terkena penyakit
berbahaya/menular. Secara garis besar syarat-syarat untuk pemilihan bibit
kambing adalah sebagai berikut:
- Calon induk
·
Tidak memiliki kecacatan fisik
·
Bentuk perut normal
·
Telinga kecil hingga sedang
·
Berbulu halus dan bersih
·
Ekor tumbuh normal
·
Usia tidak lebih dari 1 tahun
·
Berat tubuh sekitar 20-45 kg
- Calon pejantan
·
Tidak memiliki kecacatan fisik
·
Bentuk tubuh baik dan normal
·
Memiliki tanduk yang serasi
·
Kaki kokoh dan otot-otot kuat
·
Telinga kecil hingga sedang
·
Berbulu halus dan bersih
·
Memiliki scrontum yang besar dan tumbuh normal
·
Usia tidak lebih dari 1 tahun
·
Berat tubuh sekitar 20-25 kg
3. Menaksir Usia Kambing
Menaksir usia kambing dilakukan dengan cara mengamati giginya. Metode
ini sangat cocok dipraktikkan di lapangan oleh petani-ternak.
Tabel 1. pedoman
pergantian gigi seri kambing
Usia (tahun)
|
Gigi Seri yang
Berganti
|
1-1,5
|
Gigi seri dalam berganti
|
1,5-2,0
|
Gigi seri tengah dalam berganti
|
2,0-3,0
|
Gigi seri tengah luar berganti
|
3,0-4,0
|
Gigi seri luar berganti
|
BAB III
PERKANDANGAN
1. Kandang Kambing
Kandang yang baik tidak perlu harus dari bahan bangunan yang mahal.
Tetapi dapat dibuat dengan bahan bangunan yang sederhana dan murah, misalnya
seperti bambu dan bahan atap dari rumbia, daun tebu atau anyaman ilalang.
Meskipun begitu pembuatan kandang kambing ini harus memiliki persyaratan
teknis.
a. Fungsi Kandang
Seperti halnya rumah bagi manusia, maka fungsi kandang kambing
diharapkan dapat memenuhi fungsi sebagai tempat istirahat yang nyaman.
Bangunan
kandang kambing yang lain perlu direncanakan sedemikian rupa, sehingga bangunan
kandang tersebut mampu memenuhi fungsi yang kita harapkan, seperti:
-
Melindungi ternak kambing dari matahari, angin, hujan
dan penyakit.
-
Mampu menolong petani-ternak untuk dapat mencapai
produksi optimal dari ternaknya, menjalankan usaha dengan ekonomis, menambah
usia pemakaian peralatan, menurunkan biaya pemborosan tersamar tiap unit.
-
Menghemat tenaga, waktu, menunjang kesehatan dengan
pengaturan yang baik dan efisien.
-
Menarik dan rapi, sehingga menyenangkan sebagai tempat
tinggal ternak
- Teknis Kandang
Perencanaan pembuatan kandang kambing memerlukan persyaratan teknis yang
baik, yakni :
-
Kontruksi harus diusahakan cukup kuat terutama
tiang-tiangnya, meskipun menggunakan bahan bangunan yang sederhana.
-
Atap diusahakan dari bahan yang ringan dan memiliki
daya serap panas yang relatif kecil. Untuk lokasi kandang di daerah panas,
dapat menggunakan atap rumbia atau ilalang. Sedangkan di daerah dingin dapat
menggunakan atap seng.
-
Dinding harus diusahakan dari bahan bangunan seperti
bambu yang dianyam dan ventilasinya harus baik, supaya pertukaran udara dapat
berjalan secara teratur, dan diusahakan agar kambing tidak terkena angin
kencang secara langsung.
- Bagian-bagian Kandang
Kandang ternak kambing mempunyai bagian-bagian yang sesuai dengan tujuan
dan fungsinya dalam mendukung pengelolaan, seperti :
1)
Bagian kandang induk/utama
Merupakan tempat
ternak kambing berdiam sementara. Luas kandang yang diperlukan untuk setiap
ekor kambing adalah 1m x 1m.
2)
Bagian kandang induk dan anaknya
Merupakan
kandang yang khusus untuk seekor induk yang sedang menyusui sampai anak kambing
disapih. Untuk bagian kandang ini, seekor induk kambing membutuhkan luas 1,5 m
x 1,5 m dan untuk seekor anak kambing memerlukan luas 0,75 m x 1 m.
3)
Bagian kandang pejantan
Merupakan
kandang yang khusus bagi kambing jantan yang akan digunakan sebagai pemacak.
Luas kandang yang diperlukan untuk setiap ekor kambing jantan pemacak adalah 2
m x 1,5 m.
d. Perlengkapan Kandang
Perlengkapan kandang kambing harus tersedia, agar dalam pengelolaan yang
berkaitan dengan tata laksana dapat dicapai secara efisien. Peralatan kandang
yang paling pokok adalah :
1)
Tempat makan atau palung makanan
2)
Gudang makanan
3)
Tempat umbaran
4)
Tempat kotoran/kompos
2. Letak Perkandangan
Sesuai dengan fungsi kandang kambing, kandang harus dapat menjamin
ternak agar nyaman serta hidup sehat. Selain itu, kandang juga harus diusahakan
agar tidak mengganggu lingkungan, terutama masyarakat sekitar. Oleh karena itu,
kandang kambing harus memenuhi syarat, seperti :
-
kandang dibuat di daerah yang relative lebih tinggi
dari daerah sekitarnya, tidak lembab, serta jauh dari kebisingan.
-
Aliran udara segar, terhindar dari aliran udara yang
kencang.
-
Sinar matahari pagi bebas masuk kandang, tetapi pada
siang hari tidak sampai masuk ke dalam kandang.
-
Agak jauh dari lokasi pemukuman dan masyarakat tidak
merasa terganggu.
-
Lokasi dianjurkan jauh dari sumber air minum yang
dipergunakan oleh nasyarakat sekitar, sehingga kotoran ternak tidak mencemari
baik secara langsung maupun lewat rembesan.
-
Usahakan lokasi kandang jauh dari tempat keramaian
seperti : jalan raya, pasar dan pabrik agar ketenangan ternak dapat terjaga.
3.
Tipe Kandang
Tipe kandang
untuk ternak kambing yang umum dapat dibedakan menjadi 2, yakni :
a. Tipe kandang panggung
Merupakan
kandang yang kontruksi lantainya dibuat system panggung. Adapun ukuran-ukuran
untuk tipe kandang ini diantaranya :
-
Celah lantai panggung dibuat sekitar 1,5 cm - 2 cm.
-
Dinding kandang yang rapat dibuat setinggi 60 cm - 80
cm.
-
Tinggi panggung dari tanah dibuat minimal 50 cm, tetapi
untuk usaha peternakan besar, tinggi panggung dapat dibuat dengan tinggi 2 m.
-
Ukuran alas palung makanan 25 cm – 40 cm, lebar bagian
atas 40 cm - 50 cm, tinggi atau dalam palung 30 cm - 40 cm.
-
Lubang masuk kepala kambing untuk mencapai makanan
antara 20 cm – 30 cm.
- Tipe kandang lemprak
Merupakan kandang yang umum digunakan untuk usaha
ternak kambing penggemukan. Kandang lemprak tidak dilengkapi alas kayu, tetapi
beralaskan kotoran dan sisa-sisa hijauan pakan. Kandang juga tidak dilengkapi
dengan palung, tetapi berupa keranjang rumput yang diletakkan di atas alas.
BAB IV
MAKANAN KAMBING
1.
Arti Penting
Makanan
Dari sudut nutrisi makanan bagi ternak kambing merupakan salah satu
unsure yang sangat penting dalam menunjang kesehatn, pertumbuhan dan
reproduksinya. Makanan yang baik akan menjadikan ternak sanggup melaksanakan
fungsi proses dalam tubuh secara normal. Dalam batas minimal, makanan bagi
ternak kambing berguna untuk menjaga keseimbangan jaringan tubuh dan membuat
energi, sehingga mampu melakukan peran dalam proses metabolisme.
Berkaitan
dengan alasan tersebut, pemberian makanan secara ekonomis dan teknis memenuhi
persyaratan, dilandasi beberapa kebutuhan sebagai berikut :
1) Kebutuhan
hidup pokok, yaitu kebutuhan makanan pokok meskipun ternak kambing sudah tidak
mengalami pertumbuhan dan kegiatan
2) Kebutuhan
untuk pertumbuhan, yaitu kebutuhan makanan yang diperlukab ternak kambing untuk
memproduksi jaringan tubuh dan menambah berat tubuh.
3) Kebutuhan
untuk reproduksi, yaitu kebutuhan makanan yang diperlukan ternak kambing untuk
proses reproduksi, misalnya kebuntingan.
4) Kebutuhan
untuk laktasi, yaitu kebutuhan makanan yang diperlukan tenak kambing untuk
memproduksi air susu, baik produksi air susu untuk anaknya ataupun sebagai
ternak perah.
2.
Klasifikasi
Makanan Kambing
Pemberian makanan ternak kambing digolongkan menjadi
beberapa kelas menurut keadaan, usia dan kebutuhan.
1) Makanan
kambing pasca sapih, merupakan makanan
yang diberikan pada anak kambing yang sudah tidak menyusui lagi pada induknya
atau sudah berusia 4-8 bulan.
2) Makanan
kambing muda, merupakan makanan yang diberikan pada kambing muda menjelang
dewasa yang berusia 9-12 bulan.
3) Makanan
kambing induk dewasa, merupakan makanan yang diberikan pada kambing dewasa yang
siap dikawinkan dan berusia di atas 12 bulan.
4) Makanan
kambing jantan/pemacak, merupakan makanan yang diberikan pada kambing jantan
dewasa yang siap dijadikan pemacak dan berusia di atas 12 bulan.
5) Makanan
kambing induk bunting, merupakan makanan yang diberikan pada kambing dewasa
yang sedang bunting dan berusia di atas 15 bulan.
6) Makanan
kambing menyusui/laktasi, merupakan makanan yang diberikan pada kambing dewasa
sedang menyusui/laktasi dan berusia di atas 20 bulan.
3.
Komposisi Makanan
Kambing
Bahan baku makanan yang dapat
diberikan untuk kambing terdiri dari 2 jenis, yaitu :
a.
Hijauan pakan
Merupakan makanan kasar yang terdiri dari hijauan
pakan yang dapat berupa rumput lapangan, limbah hasil pertanian, rumput jenis
unggul yang dapat diintroduksikan dan beberapa jenis leguminosa
(kacang-kacangan).
Hijauan
pakan merupakan makanan utama bagi ternak ruminansia dan berfungsi sebagai
sumber gizi, yaitu protein, sumber tenaga, vitamin dan mineral. Nilai gizi yang
cukup dari suatu hijauan pakan didasarkan pada kandungan protein yang besarnya
sama dengan N x 6,25. Protein dalam hijauan pakan merupakan suatu zat organic yang banyak
berperan di dalam kehidupan ternak.
b.
Konsentrat
Merupakan makanan penguat yang terdiri dari bahan baku yang kaya karbohidrat dan protein,
seperti jagung kuning, bekatul, dedak, gandum dan bungkil-bungkilan. Konsentrat
untuk ternak kambing, umumnya disebut makanan penguat atau bahan baku makanan yang memiliki
kandungan serat kasar kurang dari 18% dan mudah dicerna.
4.
Mineral untuk
Kambing
Makanan yang diberikan untuk kambing ternyata belumlah sempurna bila
hanya diberi hijauan pakan dan konsentrat. Hal yang penting dan mempunyai
pengaruh spesifik terhadap kualitas makanan adalah mineral. Mineral merupakan
salah satu zat yang mempunyai peranan pokok dalam hal pertumbuhan dan
reproduksi ternak kambing, seperti metabolisme protein, energi, serta
biosintesa zat-zat makanan yang esensial. Mineral yang dibutuhkan ternak
kambing memang relative sedikit, namun mineral sangat penting dan diperlukan
untuk kesempurnaan makanan yang dikonsumsi ternak kambing. Mineral esensial yang
dibutuhkan oleh tubuhternak kambing terbagi dalam 2 kelompok mineral, yakni :
1) Mineral
mikro, seperti : Ca,P,Mg,Na dan K
2) Mineral
makro,seperti : Cu,Mo,Fe dan lain-lain.
Karena mineral bermanfaat bagi kesehatan ternak, maka sebaiknya
diperhatikan oleh petani-ternak. Mineral mempunyai fungsi fisiologis yang khas,
sebab unsure mineral yang satu berbeda dengan unsure-unsur mineral yang lain.
Meskipun demikian setiap unsure mineral mempunyai kaitan serta kegunaan umum,
seperti :
-
Mineral sebagai bahan pembentukan tulang, gigi dan
jaringan keras.
-
Mempertahankan keseimbangan asam-basa dalam tubuh.
-
Mempertahankan keadaan koloidal dari beberapa senyawa
dalam tubuh.
-
Menjaga permeanilitas membrane-membran sel dan
keseimbangan ion-ion dalam darah.
-
Sebagai activator dari beberapa enzim tertentu.
-
Sebagai komponen dari suatu system enzim, darah dan
sebagainya.
-
Berperan penting dalam meningkatkan kepekaan syaraf dan
otot.
BAB V
TATA LAKSANA PEMELIHARAAN KAMBING
1. Pemeliharaan Cempe
Cempe adalah anak kambing dari lahir sampai usia 6 bulan. Pemeliharaan
cempe harus sudah dimulai sejak masih di dalam kandungan, yakni sejak induk
kambing tersebut bunting.
- Induk Bunting
Induk bunting, mulai sejak kebuntingan muda perlu memperoleh perhatian,
dan setelah induk kambing mendekati bunting tua harus memerlukan tata laksana
pemeliharaan yang bersifat khusus, selain pemberian makanan yang sesuai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
-
Dua bulan menjelang beranak, sebaiknya kambing
dipisahkan dari kelompoknya dan dimasukan ke dalam kandang tersendiri dengan
demikian akan terhindar dari kemungkinan penandukkan-penandukkan dari kambing
lainnya.
-
Makanan harus cukup dan memiliki kualitas sesuai dengan
usia kebuntingan kambing supaya proses pertumbuhan foetus berlangsung baik,
produksi colostrum berkualita dan melahirkan cempe sehat.
-
Olahraga bagi induk bunting sangat penting. Oleh karena
itu induk kambing sebaiknya tidak dikandangkan terus-menerus, karena bila
terlalu gemuk dan kurang lancer peredaran darahnya akan mengakibatkan sulit
melahirkan. Olahraga yang dimaksud adalah membuat kambing bergerak dengan jalan
menggiring jalan-jalan sekitar kandang.
-
Jika telah terlihat tanda-tanda kambing akan
melahirkan, secepatnya lantai kandang diberi alas jerami kering yang bersih.
Induk kambing dibersihkan dari kotoran dan gumpalan bulu-bulu di sekitar ambing
dicukur dan dibersihkan. Tanda- tanda yang dapat dihat secara visual pada
kambing yang akan melahirkan adalah : induk kambing gelisah, ambing terlihat
membengkak, punggung mengendor, urat daging di sekitar vulva mengendor,
mencakar-cakar seolah-olah berusaha membuat sarang dan dari vulva keluar
lendir.
-
Pada saat kambing akan melahirkan anak harus selalu
memperoleh pengawasan tetapi harus diusahakan agar tidak mengganggu atau
membuat kambing merasa ketakutan.
-
Kambing biasanya jarang mengalami kesulitan dalam
melahirkan anak. Sehingga jarang menimbulkan permasalahan serta memerlukan
pertolongan. Tetapi bila terjadi kesukaran, khususnya karena disebabkan letak
anak dalam posisis tidak normal misalnya kepala tertunduk atau kaki terlipat,
maka pertolongan yang diperlukan adalah usaha mengembalikan ke letak yang
normal atau usaha meletakkan posisi kepala berada di antara kedua kaki depan
dan menghadap ke vulva.
-
Apabila kambing yang melahirkan anak tetapi anak
kambing tidak segera bernafas, maka perlu pertolongan segera, supaya anak
kambing dapat bernafas dengan cara meniup mulutnya atau memijat/menekan-nekan
sisi dada dan mengangkat tubuh bagian belakang.
-
Anak kambing yang baru lahir harus segera dinersihkan
dan dikeringkan dengan lap bersih. Hidung dan mulutnya segera dibersihkan dari
lendir dan selaput-selaput. Tali pusar dipotong sepanjang 5 cm dan luka potong
diolesi yodium tincture. Pemotongan pusar dianjurkan menggunakan gunting yang
steril.
-
Agar anak kambing yang baru dilahirkan akan segera
berdiri, maka sebaiknya dimasukkan dalam box yang diberi alas jerami kering
atau karung bekas yang telah dipersiapkan sebelumnya. Anak kambing untuk
sementara dipisahkan dari induknya dan baru didekatkan pada induknya bila sudah
sanggup berdiri dan akan menyusu pada induknya.
-
Sebelum anak kambing menyusu pada induknya, sebaiknya
bagian belakang (pelvis) dan ambing induk dibersihkan dengan air hangat yang
dicampur desinfektan.
-
Anak kambing bersama induknya dipelihara pada kandang
yang khusus ; alas lantai harus selalu diganti setiap hari. Anak kambing dapat
disapih atau dihentikan menyusu pada induknya pada usia 3 bulan
- Induk Setelah Melahirkan
Induk kambing setelah melahirkan anak biasanya kondisi tubuhnya sangat
lemah. Maka perlu perawatan khusus dan diberi makanan serta air minum yang
cukup.
- Pemeliharaan Cempe
Cempe yang sudah dilahirkan, untuk kondisi cempe yang normal akan dapat
berdiri setelah sekitar 30 menit dilahirkan. Apabila sudah sanggup berdiri,
bias langsung dibawa ke induknya untuk memperoleh susu pertama (colostrum).
Jika cempe sulit mencari putting induknya dapat dibantu.
Colostrum biasanya dikeluarkan oleh induk kambing mulai induk melahirkan
dan berlangsung selama satu minggu. Colostrum sangat penting artinya bagi
cempe, karena mengandung banyak protein dari pada air susu biasa dan sangat
esensial untuk mengawali pertumbuhan cempe. Selain iti colostrum mengandung
antibody yang dapat mencegah adanya infeksi dan bekerja sebagai laxantia yang
membantu pencernaan dan mengeluarkan muconium ( tahi gagak). Muconium ini
merupakan tempat yang subur bagi perkembangan macam-macam bakteri. Pada umumnya
kotoran hitam (moconium) dikeluarkan selang 2 jam setelah cempe untuk pertama
kalinya menyusu pada induknya.
Cempe mencapai usia 3 bulan sebaiknya sudah disapih/dipisah dan tidak
menyusu lagi pada induknya. Dengan demikian induk kambing dapat dipersiapkan
untuk dikawinkan, apabila kesehatan induk telah pulih sedia kala.
2.
Pemeliharaan
Cempe Pasca Sapih
Setelah cempe mencapai usia 3-6 bulan memerlukan tata laksana
pemeliharaan cempe pasca sapih. Caranya adalah dengan memberikan sedikit demi
sedikit hijauan pakan kualitas baik. Pemberian rumput jangan lebih dari 4 kg,
dan diberikan secara bertahap. Makana penguat diberikan dalam bentuk bubur atau
yang dicampur air panas dalam jumlah tidak lebih dari 0,20 kg dan diberikan
sekali dalam sehari.
3.
Pemeliharaan
Kambing Muda
Mulai usia 6-15 bulan, kambing sudah digolongkan kambing muda yang
memerlukan pemeliharaan tersendiri pula. Agar dapat melatih otot-otot tubuh,
kambing muda jangan dikandangkan terus-menerus. Seminggu sekali atau dua kali
sebaiknya kambing-kambing tersebut dikeluarkan untuk belajar merumput sendiri
di padang
pengembalaan.
Selama kambing muda tidak dikeluarkan atau berada dalam kandang,
pemberian rumput atau hijauan pakan tidak lebih dari 5 kg/ekor dan makanan
penguat 0,5 kg/ekor.
4.
Pemeliharaan
Kambing Betina Dewasa
Pemeliharaan kambing betina dewasa dimulai dari usia 16 bulan dan
seterusnya. Kambing betina dewasa sudah digolongkan induk yang sudah dapat
dikawinkan untuk pertama kalinya dan selanjutnya dapat berguna untuk
pengembangbiakan.
Perawatan calon induk kambing juga perlu memperoleh prioritas khusus,
termasuk mencukupi pemberian makanan hijauan pakan tidak lebih dari 8 kg/ekor
dan makanan penguat 0,25 kg/ekor.
Hal-hal lain
yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan kambing betina adalah :
- Perawatan Kulit
-
Secara berkala memandikan dan menyikat kulit dan bulu.
Pada saat kambing dimandikan, sebaiknya sekaligus disikat kulit dan bulunya
agar kotoran dapat hilang.
-
Bulu-bulu yang menggumpal perlu dipotong untuk
menghindari melekatnya kotoran.
- Pemeliharaan Kuku
-
Setiap 4 bulan sekali kuku kaki kambing perlu dipotong,
terutama kuku kaki belakang.
-
Pemotongan harus dilakukan dengan alat khusus atau
pisau pemotong kuku.
-
Celah kuku juga harus dibersihkan.
- Gerak Badan Kambing
Gerak badan
kambing dapat dilakukan dengan melepas kambing di lapang rumput selama 1-2 jam,
agar kambing dapat bergerak leluasa dan mendapat sinar matahari.
5.
Pemeliharaan
Kambing Jantan Dewasa
Kambing jantan dewasa mulai usia 8 bulan sudah digolongkan dewasa
kelamin. Karena itu harus dikandangkan secara terpisah dari kandang kelompok
betina, sebab kambing jantan usia 8 bulan sudah mulai tampak aktivitas
birahinya.
Pemberian makanan yang berkualitas, termasuk makanan penguat, sangat
penting untuk mendukung vitalitas kambing pemacak. Pemberian hijauan pakan
tidak kurang dari 10 kg/ekor dan makanan penguat 0,50 kg/ekor per hari.
Pemeliharaan dan perawatannya tidak berbeda dengan pemeliharaan kambimg
betima dewasa, seperti: pemeliharaan badan, pemeliharaan kuku, gerak badan.
Dengan pemeliharaan dan perawatan secara teratur kondisi tubuh kambing pemacak akan tetap sehat dan siap
dipergunakan sebagai kambing pemacak yang baik serta efisien.
BAB VI
PERKEMBANGBIAKAN KAMBING
1.
Dewasa Kelamin
Kambing
Dewasa kelamin pada ternak kambing untuk yang jantan adalah pada usia 8
bulan, sedangkan kambing betina pada usia 15 bulan. Dengan alas an ini maka
kambing betina dapat mulai dikawinkan untuk pertama kalinya mulai usia 15
bulan. Sedangkan untuk kambing jantan yang ideal untuk dikawinkan sebagai
ternak pemacak adalah setelah mencapai usia di atas 12 bulan.
2.
Masa Birahi dan
Gejalanya
Masa birahi untuk kambing betina berlangsung selama 24-48 jam dan akan
timbul tiap berselang 18-21 hari. Tanda-tanda birahi pada kambing betina adalah
sebagai berikut :
-
Tampak gelisah dan sering mengeluarkan suara-suara.
-
Sering mengibas-ngibaskan ekor ; jika ekor dipegang
akan diangkat ke atas.
-
Nafsu makan berkurang ; bila kambing digembalakan
sebentar-sebentar akan berhenti merumput.
-
Vulva nampak membengkak berwarna merah.
-
Dari vagina keluar cairan berwarna putih agak pekat.
-
Bagi kambing perah, produksi aor susu menurun.
-
Bagi kambing betina yang dipelihara dalam kandang
sering tidak menunjukkan gejala di atas. Keadaan demikian disebut birahi tenang.
3.
Saat Perkawinan
yang Tepat
Saat perkawinan yang tepat adalah pada waktu ternak kambing betina
mengalami birahi. Pada saat itu bila kambing betina dewasa menunjukkan birahi
pada pagi hari, maka sorenya adalah waktu yang tepat untuk dikawinkan.
Sedangkan bila tanda-tanda birahi itu terjadi di sore hari maka pagi hari harus
segera dikawinkan.
Apabila perkawinan terlambat, maka sel telur tidak bias dibuahi. Hal ini
berhubungan erat dengan proses terjadinya ovulasi dan masa hidupnya sperma di
dalam alat reproduksi. Begitu juga apabila kambing terlalu awal dikawinkan,
karena belum dicapainya kesuburan optimal
4.
Lama Kebuntingan
Lama kebuntingan kambing berlangsung selama 150-154 hari atau rata-rata
152 hari. Pada bulan pertama kebuntingan sangat sulit diketahui secara visual.
Tanda-tanda yang mudah diketahui bahwa kambing mulai bunting adalah sebagai
berikut :
-
Kambing menjadi lebih tenang.
-
Dalam kelanjutan kebuntingan terlihat adanya pertambahan
besar pada dinding perut.
-
Bagi kambing yang baru pertama kali mengalami
kebuntingan akan terlihat sangat mencolok adanya perkembangan ambing pada usia
kebuntingan 2-3 bulan.
-
Adanya kecenderungan kenaikan berat tubuh.
-
Ada
kalanya pada usia kebuntingan gerak dan foetus dapat terlihat dari luar,
terutama pada kambing yang kurus. Gerakan ini dapat dilihat pada bagian perut
sebelah bawah, sisi kanan belakang.
5.
Perkawinan Sesudah
Beranak
Kambing betina yang habis beranak sudah dapat dikawinkan kembali sesudah 90 hari
atau sesudah menyapih anaknya. Sebab pada saat itu, jaringan alat reproduksi
telah pulih kembali. Sebenarnya 5-6 minggu sesudah melahirkan kambing tersebut
sudah dapat dikawinkan lagi apabila sudah memperlihatkan timbulnya birahi lagi.
Tetapi hal ini sangat tidak dianjurkan, sebab jaringan alat reproduksinya masih
belum pulih seperti sedia kala.
6.
Cara Perkawinan
Sistem
perkawinan kambing dapat dilakukan dengan 2 cara yakni :
a. Perkawinan
Alamiah
Pada perkawinan
alamiah, seekor kambing jantan pemacak memancarkan sperma langsung ke dalam
alat reproduksi kambing betina. Dalam hal ini sejumlah besar sperma dari
kambing pejantan ditumpahkan ke dalam alat reproduksi kambing betina.
Perkawinan
sebaiknya dilakukan pada suatu tempat atau kandang khusus yang dibuat untuk
mengawinkan ternak kambing. Kambing betina yang birahi dibawa ke kandang
kambing pemacak. Apabila perkawinan sudah berlangsung, untuk menghindari
kambing betina yang mungkin berusaha untuk mengeluarkan sperma yang telah
berada dalam vagina, sebaiknya dianjurkan kambing betina yang sudah dikawinkan
segera dibawa berlari-lari. Dengan cara demikian sperma yang berada di dalam
vagina kambing betina dapat dicegah agar tidak dikeluarkan kembali.
b. Perkawinan
Buatan (Inseminasi Buatan)
Perkawinan
buatan atau Artificial Insemination
(AI) adalah suatu cara perkawinan dengan bantuan manusia. Sebelumnya sperma
dikumpulkan dan ditampung dari pejantan untuk dirawat atau disimpan dalam
kondisi tertentu di luar tubuh ternak. Selanjutnya dengan pertolongan suatu alat,
semen (sperma) dimasukkan ke dalam alat kelamin kambing betina. Jadi proses
dari perkawinan ini meliputi pengumpulan sperma, perawatan sperma dan
menusukkan sperma ke dalam alat reproduksi kambing betina.
Keuntungan Perkawinan Buatan adalah
sebagai berikut :
-
Penularan penyakit kelamin yang dapat disebarkan
melalui kambing jantan pemacak pada waktu perkawinan dapat dihindari.
-
Dari satu pancaran sperma dapat diencerkan, sehingga
seekor kambing pemacak dengan cara IB
dapat melayani kambing betina lebih banyak dibandingkan dengan perkawinan
alamiah. Seekor kambing pemcak dengan perkawinan alamiah maksimal dalam satu
tahun hanya dapat melayani 100 ekor kambing betina. Tetapi dengan cara IB,
seekor kambing pemacak akan dapat melayani 10.000 ekor kambing betina.
-
Persilangan antar ras dapat dipermudah.
-
Penyebaran bibit unggul dapat berlangsung lebih cepat.
-
Bagi kambing pejantan, yang karena suatu sebab tidak
dapat mengawini, masih dapat diambil spermanya.
-
Kambing yang bertubuh kecil, dapat dikawinkan dengan mudah.
Kerugian Inseminasi Buatan adalah
sebagai berikut :
-
Bila pemilihan kambing pejantan tidak tepat, maka akan
terjadi penyebaran bibit jelek yang relatif cepat.
-
Bila pelaksanaan kurang hati-hati, maka penyebaran
penyakit lebih mudah meluas.
-
Terlalu banyak kambing yang mempunyai keturunan sama.
BAB VII
PENCEGAHAN DAN PENYAKIT
1.
Pencegahan
Penyakit
Faktor
kesehatan ternak sangat menentukan keberhasilan usaha peternakan. Oleh karena
itu menjaga kesehatan ternak harus menjadi salah satu prioritas utama di
samping kualitas makanan ternak dan tata laksana yang memadai.
Secara umum tindakan pencegahan
penyakit dalam usaha peternakan kambing adalah sebagai berikut :
a.
Ternak harus sehat.
b.
Kandang bebas dari genangan air.
c.
Vaksinasi secara teatur.
d.
Sanitasi kandang.
e.
Kandang dan sinar matahari.
f.
Pengaturan ventilasi.
g.
Pemberian makanan yang baik.
h.
Pengembalaan ternak.
2.
Penyakit Umum
Kambing
Nama Penyakit
|
Penyebab Penyakit
|
Usia yang Diserang
|
Gejala-gejala
|
Pencegahan Penyakit
|
Pengobatan Penyakit
|
Mencret
|
Bakteri Escherichia
coli
|
Cempe sampai usia 3 bulan
|
Kambing tampak lesu, tidak ingin menyusu pada ibunya, suhu
tubuh meninggi, mengeluarkan kotoran cair dan berbau busuk
|
Menjaga kebersihan kandang, sering mengganti alas kandang,
selalu membersihkan ambing susu induk kambing dengan air hangat dicampur
desinfektan
|
Menggunakan obat-obatab antibiotika Sulfa
|
Radang Pusar
|
Bakteri Streptococcus,Staphyloccus,
Actinomyces necrophorus dan Escerichia
coli
|
Cempe usia 2-7 hari
|
Pembengkakan sekitar pusar, sekekeling pusar berwarna
merah dan menimbulkan nyeri
|
Pemotongan tali pusar harus menggunakan alat potong yang
steril, dan bekas luka diolesi Jodium tincture
|
Menggunakan obat-obatan antibiotika Sulfa dan tali pusar
dikompres dengan larutan rivanol/campuran larutan asam acidium dan barium
|
Cacar Mulut
|
Bakteri Actynomyces
necrophorus
|
Cempe usia sampai 3 bulan
|
Demam tinggi, sukar bernafas, lidar terjulur
|
Dianjurkan agar mulut cempe sering dikontrol secara
berkala
|
Pemberian obat-obatan Sulfa, seperti: Sulfapyridine,
Sulfamerozine, Trypyron, dsb.
|
Titani
|
Defisiensi Kalsium (Ca) dan Mangan (Mg)
|
Cempe usia 3-4 bulan
|
Selalu gelisah, kejang-kejang pada beberapa otot
|
Kontrol pemberian air susu, makanan penguat dan nutrisinya
|
Suntik dengan larutan Genconos calcicus dan magnesium
|
Radang Limpha
|
Bacillus antharacis
|
Semua usia kambing
|
Nadi berjalan cepat, tubuh gemetar, nafsu makan hilang
|
Vaksinasi dengan vaksin Spora (Max Sterne) dengan dosis 1
cc
|
Penyuntikan antibiotika pracain penicillin G, dengan dosis
6.000-10.000ยต/berat tubuh kambing
|
Mulut dan Kuku
|
Virus
|
Semua usia kambing
|
Panas yang tinggi, gusi dan permukaan lidah melepuh yang
berisi cairan jernih
|
Vaksinasi dengan menggunakan vaksin AE setiap selang 6
bulan
|
Membersihkan bagian mulut yang melepuh dengan larutan
Alumunium Sulfat 5%, pada kuku direndam dalam larutan Formalin/Natrium
Karbonat 4%
|
Ngorok
|
Bakteri Pasteurella
multocida
|
Semua usia kambing
|
Lidah bengkak dan menjulur keluar,mulut menganga,sulit
bernafas
|
Vaksinasi dengan vaksin SE setiap selang 6 bulan
|
Menggunakan obat-obatan Antibiotika
|
Perut
Kembung
|
Pemberian makanan kasar secara tidak teratur
|
Semua usia kambing
|
Lambung kambing yang besar
|
Pemberian makanan yang teratur, jadwal dan jumlahnya
|
Memeberikan gula yang diseduh dengan asam
|
Parasit Cacing
|
Fasciola gigantica
(cacing hati)
|
Semua usia kambing
|
-
|
Hindarkan pemberian makanan kasar/hijauan pakan yang
terkontaminasi siput
|
Menggunakan Zanil atau valbazen lewat air minum atau lewat
suntikan dengan Dovanik
|
Kudis
|
Kutu Psoroptes ovis,
Psoroptes cuniculi dan Chorioptes
bovis
|
Semua usia kambing
|
Badan lemah dan kurus nafsu makan menurun sering menggaruk
badan
|
Dengan sanitasi yang baik sering memandikan kambing
|
Mengoleskan Benzoas bensilikus 10% pada luka kudis
|
Dermatitis
|
Virus dari sub group
Pox virus
|
Semua usia kambing
|
Peradangan kulit di sekitar mulut, kelopak mata dan alat
genital
|
Vaksin yang terbuat dari tepung halus dan disuspensikan
menjadi 1% dalam glycerin 50%
|
Menggunakan salep atau Jodium tincture, dengan preparat
antibiotika dengan spektrum luas
|
Pneumonia
|
Kandang yang lembab, lingkungan kandang yang banyak polusi
|
Semua usia kambing
|
Nafsu makan berkurang, ternak terlihat kurus dan lemah
|
Melaksanakan tatalaksana kandang dengan baik
|
Dapat diberikan obat-obatan Antibiotika
|
Radang Kelenjar Susu
|
Pemerahan yang tidak hati-hati, ambing kambing tidak
dibersihkan dengan desinfektan terlebih dulu
|
Kambing dewasa
|
Ambing kambing bengkak, produksi air susu terhenti atau
berkurang
|
Menjaga kebersihan sebelum melakukan pemerahan
|
Diberi obat-obatan Antibiotika
|
BAB VIII
HASIL TERNAK KAMBING
1. Hasil Daging Kambing
Daging kambing
mempunyai andil yang besar di dalam menunjang kelangsungan hidup masyarakat.
Meskipun harganya relatif mahal, tetapi konsumen makin sadar akan nilai daging
sebagai makanan yang protein hewaninya tinggi.
Ada 5 kriteria yang dapat dipergunakan
sebagai pedoman dalam menentukan kualitas daging yakni :
·
Kelunakan daging
·
Kandungan lemak
·
Warna daging
·
Rasa dan aroma
·
Kelembaban daging
2. Hasil Susu Kambing
Air susu
kambing merupakan salah satu sumber protein hewani yang diperlukan tubuh untuk
pertumbuhan dan pembentukan sel, mengingat air susu sangat sempuran nutrisinya.
Sebagai
komoditas, air susu kambing juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan
tubuh. Bahkan dengan minum air susu kambing secara rutin dapat menyembuhkan
penyakit kurang darah dan bagi orang yang mengidap penyakit pernafasan lambat
laun akan dapat sembuh.
3. Hasil Ikutan Kulit Kambing
Hasil ikutan utama
yang memiliki nilai ekonomi tinggi adalah kulit. Kulit kambing merupakan bahan baku yang tidak hanya
dibutuhkan oleh industri besar, tetapi juga dibutuhkan oleh industri kecil yang
memproduksi hasil kerajinan kulit.
0 Response to "Beternak Kambing"
Post a Comment