Happy 28!




“Selamat pagi anak-anak!” Risa terlihat memasuki kelas.
“Selamat pagi bu guruuuuu......” teriak semua murid.
“Ok, sekarang keluarkan buku Bahasa Indonesianya ya. Tapi sebelum pelajaran dimulai, ibu absen kalian terlebih dahulu.”
“Baik bu.” semua murid menurutinya. Risa pun mulai mengabsen anak-anak didiknya satu-persatu.
“Tok.. tok.. tok..” terdengar suara pintu kelas diketuk. Risa bangkit dari kursinya lalu berjalan menuju ke arah pintu. Setelah pintu terbuka, ia melihat seorang anak laki-laki berambut ikal sedang berdiri di luar sambil mengendong tas berwarna merah.
“Maaf, adik siapa ya?” tanya Risa.
“Mmmm.... Namaku Riza. Aku murid pindahan dari Jakarta.” jelas si anak tadi.
“Oh mungkin dia anak baru yang diceritakan kepala sekolah tadi pagi.” batin Risa.
Dengan tutur kata yang lembut, Risa mengajak anak itu masuk ke dalam kelas dan mempersilahkan ia memperkenalkan diri pada teman-teman barunya.
“Anak-anak, ibu punya teman baru untuk kalian.”
“Horeeeeee....” semua murid terlihat bergembira.
“Riza, ayo perkenalkan dirimu.” ajak Risa.
“Hai teman-teman! Namaku Riza Herdiansyah. Umurku sekarang 10 tahun. Aku pindahan dari Jakarta. Senang bertemu dengan kalian.” sapa Riza sedikit malu-malu.
“Riza Herdiansyah ya?! Wait. Sepertinya nama itu gak asing di telingaku?” Risa terlihat memikirkan sesuatu. Otaknya mencoba membuka kembali memori yang telah lama berlalu.
***
“Sepertinya kalian berdua memang pasangan yang cocok.” Airin kembali menggoda.
Lagi-lagi ucapan itu menyudutkan Risa. Entahlah, semenjak ia dan Riza memenangkan kontes MoKa (Mojang Jajaka) beberapa waktu lalu, semua perhatian warga satu sekolah langsung tertuju pada mereka. Risa dan Riza dianggap sebagai pasangan yang paling serasi. Bahkan ada salah satu guru yang memanggil mereka dengan sebutan ‘Romeo-Julietnya SMA 3’. Kalau Riza tidak masuk, guru itu akan bertanya langsung pada Risa perihal absennya Riza, begitu pun sebaliknya. Terlebih lagi, absen mereka saling berdempetan, jadi gampang diingat. Seperti ini :
16
Naufal Fadillah
17
Risa Iqlima Fairuz
18
Riza Ahmad Mutaqqin
19
Ulfah Khoirunnisa
20
Umar Ar-Rasyid

(Namanya juga akal-akalan penulis, jadi sah-sah aja.Wkwkwk)
“Ikutan gabung dong, ada gosip baru lho?!” Siska menyela pembicaraan Risa dengan Airin.
(Jehhhh... Ini anak hobinya ngegosiiiiiiiiiip mulu. Sekali-kali doyannya sama pelajaran kek?!! *Harap untuk tidak ditiru, BERBAHAYA*)
“Tadi pas pulang dari ruang Wakasek, aku baca-baca dulu mading di depan kelas XII IPS-3. Tau gak Ris? Ternyata Riza jago juga bikin puisi! Disitu terpampang karyanya yang berjudul ‘Kurahap Kamulah Bidadari Surgaku’. Nah usut punya usut nih, kata Denis, Riza buat puisi itu khusus buat kamu” telunjuk Siska mengarah pada diri Risa. Risa hanya tersenyum simpul mendengar penjelasan konyol sahabatnya itu.
“Kok cuman senyum doang? Kamu gak bahagia mendengar kabar baik yang aku ceritakan barusan?” Siska mulai bingung.
“Yaa habis mau gimana lagi? Apa yang dikatakan Denis itu belum tentu benar. Lagian kamu mau-maunya percaya sama si Datuk Maringgih. Udah tau dia orangnya nguaaaco.”
(Kami memanggil Denis dengan sebutan Datuk Maringgih karena ia adalah anak orang paling kaya di kelas. Ayahnya seorang manager dan ibunya adalah seorang dokter ahli. Kalau kita gak punya uang jajan, gak usah khawatir! Kan ada Denis! (begitulah kira-kira :v). Syaratnya gampang kok. Tinggal gombalin dia aja, contohnya seperti ini : “Kok loe makin hari keliatan makin ganteng ya Den? Gaya rambut loe juga up to date banget. ”. Percaya deh! Tanpa diminta pun ia akan dengan mudahnya memberi kita uang. Hehehe.. Modussssss!!!)
***
Riza Ahmad Mutaqqin. Ia adalah satu-satunya pria yang berbeda diantara semua pria yang pernah kukenal. Meskipun ia berwajah tampan, ia tidak pernah segan untuk sekedar berjualan nasi kuning buatan ibunya dan menjajakannya ke setiap kelas. Sering kudengar banyak adik-adik kelas khususnya anak perempuan yang terpesona dengan keramahan dan ketampanan Riza. Bahkan salah satu diantara mereka menamai Riza dengan sebutan ‘Pangeran Tampan Penjual Nasi Kuning’. Risa tertawa kecil mengingat kembali semua itu.
“Kok ibu malah ketawa sih??” Kevin, sang ketua kelas bertanya.
“Ya ampuuun!. Dari tadi ternyata aku hanya melamun” gumam Risa.
“Oh iya. Senang bertemu denganmu juga Riza. Mulai sekarang kalian semua berteman. Kamu boleh duduk di sebelahnya Farel.”
“Terima kasih bu.” sahut Riza.
Usai jam pelajaran berakhir Risa bergegas pulang menuju rumah. Sebelum sempat membuka pintu, tangannya meraih sebuah kartu undangan pernikahan yang tergeletak begitu saja di atas meja teras rumah. Ia lalu membuka dan membaca isi undangan itu.
“Hmmm... Denis udah mau nikah?” Alis Risa sebelah kanan sedikit terangkat.
***
Tepatnya di hari Sabtu, Risa pergi memenuhi undangan temannya itu. Tak lupa ia juga  sudah mempersiapkan sebuah kado yang dibungkus kertas berwarna coklat. Nanti kalau lupa dibawa, jangan-jangan Denis bisa nangis darah. Hahhah (gak juga sih, dia kan orang kaya -_-)
Akad nikah berlangsung dengan khidmat. Kedua pasang pengantin terlihat begitu bahagia.
“Cieeee... Selamat ya Denis. Ngomong-ngomong istrimu ini orang mana?”
“Hehehe.. Makasih Ris. Dia asli Sumatera, tepatnya dari kota Padang.”
 “Wah cocok dong! Akhirnya Datuk Maringgih menikah juga dengan Siti Nurbaya. Hehe”
Denis mengernyit, maklum dia itu lolanya agak berabad-abad. Ckckck
“Ris, kapan mau nyusul?” Denis bertanya.
Risa tediam. Ia tahu  Denis berkata benar.
“Nanti, kalau udah waktunya aku pasti nikah kok. Hehe.” Risa berusaha tersenyum walau agak sedikit tersinggung.
“Ya deh, aku tunggu undangannya ya. Eh,.. Hello bro! Kemana aja loe?” Denis terdengar berbicara dengan seseorang. Namun Risa malas untuk menoleh. Ia masih terpaku memikirkan pertanyaan Denis barusan.
“Alhamdulillah baik Den. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawwadah, warohmah ya.”
Tiba-tiba Denis menarik tangan Risa yang mulai beranjak meninggalkan pelaminan.
Brukkkkkk!!!!!
Bahu Risa terasa menyentuh seseorang. Dalam hitungan detik mereka saling berpandangan.
“Tuh kan cocok! Sama-sama warna biru. Kode alam nih?!” sahut Denis.
Tanpa diduga, pria yang berbicara pada Denis tadi adalah Riza.
“Memangnya mereka siapa bang?” tanya si pengantin wanita kepada Denis.
“Romeo-Julietnya SMA 3. Hehe.. Udah deh kalian emang berjodoh kayaknya! Nama hampir sama. Yang laki-laki namanya Riza, yang perempuan namanya Risa. Riza orangnya tampan, shaleh, dan pekerja keras. Risa orangnya cantik, shalehah juga pinter. Kurang apa lagi coba?”
“Hehe.. udah ya bercandanya Den.” Risa mulai terlihat risih dengan semua pujian Denis yang ditujukan kepadanya. Ia pun bergegas meninggalkan pelaminan dan berbaur dengan para tamu undangan.
Di keramaian pesta, Risa termenung dan bertanya pada dirinya sendiri. Kenapa ia belum menikah sampai saat ini? Padahal teman-teman perempuan yang sekelas dengannya semuanya sudah bersuami, bahkan sudah memiliki anak. Termasuk kedua sahabatnya, Siska dan Airin. Tinggal dia seorang saja yang belum menikah. Sebenarnya sudah ada beberapa pria yang melamarnya, namun Risa selalu menolak. Bukannya Risa terlalu pemilih, tapi ia merasa masih belum ada yang cocok dengannya. Itu saja.
 ***
Jreng jreng. Sekarang tanggal 24. Bulan Februari akan segera berakhir. Risa lalu membuka agenda dalam notebooknya.
MARET 2013
No
Tanggal
Catatan
1
3
Bayar Listrik
2
9
Seminar
3
13
Keponakan ultah
4
15
Silaturahmi ke rumah kepala sekolah yang dulu (Dra. Hj. Iis Rodiah S.Pd)
5
17
Outbond
6
22
MENIKAH ^_^
7


8


9


10



Seketika senyumnya mulai memudar. Tak terasa air mata ini membasahi pelupuk mata. Ya, ini memang impian Risa. Ia ingin sekali menikah di hari ulang tahunnya yang sekarang. Dengan segenap keikhlasan hati, ia lalu mencoret rencananya di tanggal 22.
Kring... kring.... Terdengar suara ponsel berbunyi. Ternyata Airin menelepon.
“Assalamualaikum Rin, ada apa?”.
“Waalaikumussalam Ris. Gini, lusa katanya mau ada reuni jam 10.00 di lesehan pak Mahmud. Letaknya di belakang sekolah kita dulu, yaa sekitar 100 m ke arah utara. Yang deket taman bunga itu lho.”
“Oh iya iya, aku tahu. Kebetulan tiap hari Selasa aku libur. Insyaallah aku kesana.”
“Siiip deh. Ris.... kamu gak apa-apa kan?”
“Emangnya kenapa?”
“Suaramu itu lho. Kayak yang udah nangis.”
“Oh ini. Aku kepedesan Rin. Habis makan seblak. Maklum cabe rawitnya kebanyakan, jadi nangis kayak gini deh. Hehe.” (Risa terpaksa berbohong)
“Bener???”
“Iya Airin sayang. Hih, bawel!”
“Hehehe  Iya, iya. Jangan marah dong bu guru. Airin kan jadi takut, wkwk. Eh udah dulu ya, aku mau jalan-jalan dulu sama anakku. Dadah Risa! Assalamualaikum.”
“Iya. Waalaikumussalam.”
***
Tiiiiiiiiiiiitttttt. Terdengar bunyi klakson dari luar.
“Risa ayo berangkat?” tanpa rencana terlebih dahulu, Siska menjemputnya ke rumah.
“Eh Siska, subhanallah. Apa kabar? Pangling aku lihatnya. Suami dan anakmu baik-baik saja kan?”
“Alhamdulilah aku dan keluargaku baik Ris. Pangling apanya? Perasaan aku yang malah tambah minder kalau dekat kamu. Kamu kelihatan makin cantik aja Ris. Huh, sebel.”
“Wkwkwk. Ada-ada aja. Tunggu sebentar ya.”
Setelah sampai di lesehan pak Mahmud, Airin yang sedari tadi menunggu, memanggil Risa dan Siska untuk duduk bersamanya. Semua terlihat berbincang-bincang satu sama lain.
“Ris mana calonmu? Kok kamu belum juga nikah sih? Gue aja udah nikah sama pengusaha kaya.” sindir Bela.
“Alhamdulillah Bel. Aku turut bahagia mendengarnya.” Risa berusaha tersenyum.
“Jelaslah, gue kan orangnya walaupun cantik tapi gak so’ kayak loe. Terlalu pemilih! Mentang-mentang cantik. Ingat lho jangan keseringan nolak lamaran orang. Nanti jadi perawan tua. Bentar lagi kan usiamu udah mau 28 tahun!”
Kata-kata Bela barusan sungguh menyayat hati Risa. Mata indahnya mulai berkaca-kaca.
“Kamu itu keterlaluan banget ya Bel! Perasaan dari dulu kerjaanmu cuman bikin Risa sedih aja. Mau kamu itu apa sih??!” Airin naik pitam melihat sahabatnya terus disakiti oleh Bela.
“Emang bener. Dia itu kebanyakan gaya!” Bela terus melawan.
“Sudah hentikan! Tak sepantasnya kamu berbicara seperti itu, Bela. Aku begitu mengenal Risa. Ia tidak seperti apa yang kamu katakan.” Riza akhirnya ikut membela Risa.
“Halah, bohong! Terus kenapa dia gak nikah sampai sekarang? Ayo jawab?!!”
“Karena......................” dalam beberapa saat Riza berhenti berbicara. Ia menghela nafas panjang, kemudian melanjutkan kata-katanya.
“Karena aku belum melamarnya. Ia sebenarnya adalah calon istriku!”
Semua orang yang menghadiri reuni itu kaget mendengar perkataan Riza. Namun Risa malah pergi meninggalkan mereka menuju ke arah taman. Ia malu. Air matanya terus saja mengalir. Riza lalu menyusulnya.
Risa yang menyadari kehadiran Riza di belakangnya berkata :
“Aku tahu kamu itu orangnya baik Za. Kamu tidak pernah rela membiarkan temanmu terluka. Tapi kali ini beda!! Bagiku semua itu hanya akan menambah luka. Kamu tidak usah berakting di hadapan mereka hanya demi aku, Za. Sungguh, aku tidak apa-apa.”
Riza paham betul perasaan Risa saat itu, ia lalu berkata :
“Risa, dengarlah. Aku tidak main-main. Ucapanku tadi begitu sakral, bernilai ibadah sekaligus janji di hadapan Allah. Aku tidak mungkin mengingkarinya. Aku mencintaimu Risa.”
Risa tersentak, ia masih tidak percaya dengan ucapan Riza barusan.
“Sebenarnya aku mengagumimu sejak dulu. Tapi aku takut kamu tidak memiliki perasaan yang sama sepertiku. Soal kejadian tadi, entah kenapa aku seakan-akan punya kekuatan lebih untuk mengutarakannya langsung di hadapanmu dan yang lainnya. Kalau aku salah, maafkan aku.” Riza berjalan menjauhi Risa, ia berniat membiarkan Risa sendiri dulu.
“Rencana Allah itu memang indah ya. :’)” suara Risa mulai terdengar meski tak begitu jelas usai menangis tadi. Riza menghentikan langkah selanjutnya. Ia menoleh kembali ke arah Risa, memastikan semuanya baik-baik saja.
“Maksudmu?” tanya Riza.
“Iya, kita punya perasaan yang sama. Aku juga mencintaimu, Za.” Risa tersenyum.
“Benarkah?”
“Mana mungkin aku menolak orang yang selalu hadir dalam mimpiku meski aku sama sekali tidak memikirkannya. Orang yang selalu membuatku tertawa walau wujudnya tidak membersamaiku.?”
***
Hari bahagia itu tiba, tepatnya di tanggal 22 Maret. Catatan yang dulu sebatas angan-angan kini telah berubah menjadi kenyataan. Seusai ijab qabul, Riza menyanyikan sebuah lagu untuk Risa.
Aku bersyukur kau disini kasih
Di kalbuku mengiringi
Dan padamu ingin kusampaikan...
Kau cahaya hati
Dulu kupalingkan diri dari cinta
Hingga kau hadir ubah segalanya
Hooo..Inilah janjiku kepadamu...
Sepanjang hidup, bersamamu
Kesetiaanku tulus untukmu
Hingga akhir waktu kaulah cintaku, cintaku...
Sepanjang hidup seiring waktu
Aku bersyukur atas hadirmu
Kini dan slamanya.. Aku milikmu..
Yakini hatiku...
Kau anugerah Sang Maha Rahim
Semoga Allah berkahi kita
Kekasih penguat jiwaku, berdoa kau dan aku di Jannah
Temukan kekuatanku di sisimu
Kau hadir sempurnakan sluruh hidupku
Hooo.. inilah janjiku kepadamu
Bersamamu kusadari inilah cinta
Tiada ragu dengarkanlah kidung cintaku yang abadi
(Maher Zain Sepanjang Hidup)
Risa berlinang air mata haru. Baginya ini adalah kado terindah yang selama ini ia dapatkan. Menikah tepat di usianya yang ke-28 tahun.
Riza yang kini resmi menjadi suaminya bertanya : “Ada apa dengamu, wahai bidadariku?”
“Engga mas. Aku begini karena aku terlalu bahagia. Allah begitu baik kepadaku. Ia menghadiahkan engkau untuk menjadi pendamping hidupku.”
Riza tersenyum. “Semoga aku dapat menjadi imam yang baik bagimu dan anak-anak kita nanti.” Riza mengecup kening istrinya dengan mesra.
“Aamiin, allohumma aamiin.”

*the end*

Puisi Putih


Sir....
Try to make fun of you,
And say stupid things together,
Are the best moment for me....
Smiling, being happy, and cheerfull everyday.
I hope those crazy thing would come again someday..
I don't know what's happenng to me, sir..
But, I realize that,
Seeing your smile,
Makes me happy.
Thanks......
May Allah SWT guards you. Aaminn

Aksiologi Pengetahuan Filsafat

Disini diuraikan dua hal, pertama kegunaan pengetahuan filsafat dan kedua cara filsafat menyelesaikan masalah.
1.       Keguanaan Pengetahuan Filsafat
Apa guna pengetaahuan filasfat? Atau, apa kegunan filsafat? Tidak setiap orang perlu mengetahui filsafat. Tetapi  orang yang merasa perlu berpartisipasi  dalam membangun dunia perlu mengetahui filsafat. Mengapa? Karena dunia dibangun oleh dua kekuatan : agama dan filsafat.
Untuk mengetahui keguanaan filsafat, kita dapat memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal, pertama filsafat sebagai kumpulan teori filsafat, kedua filsafat sebagai metode pemecahan masalah, ketiga filsafat sebagai pandangan hidup (philosophy of life)
Mengetahui teori-teori  filsafat amat perlu karena dunia dibentuk oleh teori-teori itu. Jika Anda tidak senang pada Komunisme maka Anda harus mengetahui Marxisme, karena teori filsafat untuk Komunisme itu ada dalam Marxisme. Jika Anda menyenangi ajaran Syi’ah Dua Belas di Iran, maka Anda hendaknya mengetahui filsaft Mulla Shadra. Begitulah kira-kira.
Dan jika Anda hendak membentuk dunia, baik dunia besar maupun dunia kecil (diri sendiri), maka Anda tidak dapat meneglak dari pengguanaan teori filsafat. Jadi, menegtahu teori-teori filsafat amatlah perlu. Filsafat sebagai teori filsafat juga perlu dipelajari oleh orang yang akan menjadi  pengajar  dalam bidang filsafat.
Yang amat penting juga ialah filsafat sebagai methodology, yaitu cara memecahkan masalah yang dihadapi. Disini filsafat digunkan sebagai satu cara atu model pemecahan msalah secara mendalam dan universal. Filsafat selalu mencari sebab terakhir dan dari sudut pandang seluas-luasnya.
Filsafat sebagai pandangan hidup tentu perlu juga diketahui. Mengapa –misalnya- salah seorang Presiden Amerika (Bill Clinton, 1998), telah mengakui berzina, dan masyarakatnya tetap banyak yang memberikan dukungan? Mungkinkah hal seperti itu untuk Indonesia? Presiden Indonesia yang mengaku berzina pasti akan dicopot oleh masyarkat Indnesia. Mengapa berbeda? Karena msyarakat Indonesia berbeda pandangan hidupnya dengan masyarakat Amerika.
Filsafat sebagai philosophy of life sama dengan agama, dalam hal sama mempengaruhi sikap dan tindakan penganutnya. Bila agama dari Tuhan atau dari langit, maka filsafat (sebagai pandangan hidup) berasal dari pikiran manusia.

ü  Kegunaan Filsafat bagi Akidah?
Akidah adalah bagian dari ajaran Islam yang mengatur cara berkeyakinan. Pusatnya ialah keyakinan kepada Tuhan. Posisinya dalam keseluruhan ajaran Islam sangat penting, merupakan fondasi ajaran Islam secara keseluruhan, di atas akidah itulah keseluruhan ajaran iIslam berdiri dan didirikan. Keternagan seperti ini berlaku juga bagi agama lain selain Islam.
Karena kedudukan akidah seperti itu, maka akidah seseorang muslim haruslah kuat, dengan kuat akidah akan kuat pula keislamannya secara keseluruhan. Untuk memperkuat akidah perlu dilakukan sekurang-kurangnya dua hal, pertama, mengamalkan keseluruahan ajaran Islam secara sungguh-sungguh, kedua,mempertajam pengertian ajaran Islam itu. Jadi, akidah dapat diperkuat dengan pengalaman dan pemahaman (ajaran Islam). Dapatkah filsafat memperkuapemahaman kita tentang Tuhan?
Thomas Aquinas (1225-1274) berusaha menyusun argumen logis untuk membuktikan adanya Tuhan. Dalam bukunya Summa Theologia ia berhasil menyusun lima argumen tentang adanya Tuhan.
Pertama, argument gerak. Alam ini selalu bergerak. Gerak itu tidak mungkin berasal dari alam itu sendiri, gerak itu menunjukkan adanya Penggerak. Tuhan adalah Penggerak Pertama.
Kedua, argumen kausalitas. Tidak ada sesuatu yang mempunyai penyebab pada dirinya sendiri, sebab itu harus di luar dirinya. Dalam kenyataannya ada rangkaian penyebab. Penyebab Pertama adalah Tuhan yang tidak memerlukan penyebab lain.
Ketiga, argument kemungkinan. Adanya alam ini bersifat mungkin: mungkin ada dan mungkin tidak ada. Kesimpual diperoleh dari kenyataan ala mini dimulai dari tidak ada, lalu mucul atau ada kemudian berkembang akhirnya rusak dan hilang atau tidak ada. Kenyataan ini menyimpulkan bahwa alam ini tidak mungkin selalu ada. Dalam diri alam itu ada dua kemungkinan atau ada dua potensi, yaitu ada dan tidak ada, tetapi dua kemungkinan itu tidak akan muncul bersamaan pada waktu yang sama. Mula-mula ala mini tidak ada, lalu ada. Diperlukan Yang Ada untuk mengubah alam dari tiada menjadi ada, sebab tidak mungkin muncul sesuatu yang dari tiada ke ada secara otomatis. Jadi, Ada Pertama itu harus ada. Akan tetapi Ada Pertama yang harus ada itu dari mana? Kembali lagi kita menghadapi rangkaian penyebab (tasalsul). Kita harus berhenti pada Ada Pertama yaitu Harus Ada.
Keempat, argument tingkatan. Isi alam ini ternyata bertingkat-tingkat (levels). Ada yang dihormati , lebih dihoramati, terhormat. Ada indah, lebih indah, sanagat indah dan seterusnya. Tingkat tertinggi menjadi penyebab tingkat dibawahnya. Api yang mempunyai panas yang tinggi menjadi penyebab panas yang rendah di bawahnya, panas yang rendah menjadi penyebab panas yang kuku di bawahnya, begitu seterusnya. Yang Maha Sempurna adalah penyebab yang sempurna, yang sempurna adalah penyebab yang kurang sempurna. Yanag atas menjadi penyebab yang bawah. Tuhan adalah Yang Tertinggi, Ia Penyebab yang di bawah-Nya.
Kelima, argument teologis. Ini adala argument tujuan. Alam ini bergerak menuju sesuatu, padahal mereka tidak tahu tujuan itu. Ada sesuatu Yang Mengatur alam menuju tujuan alam. Itu adalah Tuhan (lihat Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, 1997: 86-88).
Argumen yang dikemukakkan Thomas Aquinas itu sebenarnya tidak akan membawa kita memahami Tuhan secara sempurna. Argumen-argumen itu memiliki kelemahan. Karena itu Kant menyatakan bahwa Tuhan tidak dapat dipahami melalu akal (ia menyebutnya akal teoritis) Tuhan  dapat dipahami melalui suara hati yang disebut moral. Adanya Tuhan itu bersifat harus, hati saya –kata Kant- yang menyatakan Tuhan harus ada. Kant mengatakan bahwa adanya Tuhan bersifat imperative. Sipa yang memerintah? Ya, suara hati atau moral itu.
Menurut Kant indera dan akal itu terbatas kemampuannya. Indera dan akal (maksudnya : rasio) hanya mampu memasuki daerah fenomena, bila indera masuk ke daerah noumena ia kan tersesat dalam paralogism. Daerah noumena itu hanya mungkin diarungi oleh akal praktis, demikian kata Kant (lihat Ahmad Tafsir, 1997 : 159). Akal praktis adalah moral atau suara hati
Menurut   Kant akal teoritis (akal rasional) tidak melarang kita mempercayai Tuhan, kesadaran moral (suara hati) kita memerintahkan untuk mempercayai-Nya. Rousseau benar ketika ia mengatakan bahwa di atas akal rasional di kepala ada perasaan hati; Pascal benar tatkala ia menyataka bahwa hati mempunyai akal miliknya sendiri yang tidak perbah dapat dipahami oleh akal rasional (Will Durant, The Story of Philosophy, 1959 : 278).
Argumen-argumen akliah tentang adanya Tuhan, juga tentang yang ghaib lainnya, yaitu objek-objek metarasional, tidak dapat dipegang kebenarannya; bila akal (rasio) masuk ke daerah ini ia akan tersesat ke dalam paralogisme. Inilah pendirian Kant. Argumen akiliah tentang ini lemah. Kant mengemukakkan contoh argument yang sring dikemukakkan theolog rasionalis untuk membuktikan adnya Tuhan, yaitu argument pengaturan alam semesta.
Di dalam argument ini dikatakan bahwa alam ini teratur, yang mengatur adalah Maha Pengatur, yaitu Tuhan. Alam teratur memang, kata Kant. Banyak isi alam ini yang begitu teratur yang dapat membawa kita kepada kesimpulan adanya Tuhan yang mengaturnya. Akan tetapi, kata Kant, kita juga menyaksikan bahwa ala mini mengandung juga banyak ketidakteraturan, kekacauan, bahkan menyebabkan kesulitan dan kematian. Jadi, terdapat perlawan. Inilah salah satu contoh paralogisme itu. Kant mengakui bahwa keteraturan itu memang ada bila alam itu dilihat secara keseluruhan, akan tetapi itupun tidak kuat untuk dijadika bukti adanya Sang Pengatur. Tuhan tidak dapat dibuktikan adanya dengan akal teoritis (maksudnya rasio). Inilah thesis utama Kant dalam hal ini (lihat lebih jauh Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, 1997 : 162).
Agaknya kta dapat menyimpulkan bahwa filsafat (dalam hal ini akal logis) dapat berguna untuk memperkuat keimanan, ini menurut sebagian filosof, seperti Thomas Aquinas; tetapi menurut filosof lain, seperti Kant, bukti-bukti akliah (dalam arti rasio) tentang adanya Tuhan sebenarnya lemah, bukti yang kuat adalah suara hati. Suara hati itu memerintah , bhakan rasio pun tidak mampu melawannya


1)      Kegunaan Filsafat Bagi Hukum

Istilah hukum islami sering rancu. Kadang – kadang diartikan syari’ah, kadang – kadang fikih (fiqh). Yang dimaksud disini ialah fikih.
Fikih secara bahasa berarti mengetahui. Al-Qur’an menggunakan kata al-fiqh dalam pengertian memahami atau paham. Al-fiqh tidak hanya berarti paham tentang hukum tetapi paham dalam arti umum. Faqiha artinya paham, mengerti, tahu.
Dalam perkembangan terakhir fikih dipahami oleh kalangan pakar ushul al-fiqh sebagai hukum praktis hasil ijtihad. Al-fiqh dipahami sebagai kumpulan hukum islami yang mencakup semua aspek syar’iy baik yang tertuang secara tekstual maupun hasil penalaran terhadap sesuatu teks.
Aturan dan ketentuan hukum fikih mencakup tiga unsur pokok.
Pertama, perintah seperti shalat, zakat, puasa, dan sebagainya.
Kedua, larangan, seperti larangan musyrik, zina dan sebagainya.
Ketiga, petunjuk, seperti cara shalat, cara puasa, dan sebagainya.
Keseluruhan unsur pokok tadi bila dilihat sudut sifatnya, dibagi dua :
Pertama, bersifat tetap, tidak terpengaruh oleh kondisi tertentu, seperti sebagian aqidah dan seluruh ibadah mahdhah; dalam hal ini ijtihad tidak berlaku padanya. Kedua, yang bersifat dapat berubah sesuai dengan kondisi tertentu, inilah bidang ijtihad.
Tujuan utama hukum islam atau fikih ialah untuk menciptakan kemaslahatan hidup manusia, yang dimaksud kemaslahatan ialah kebaikan. Pembentukan fikih sejalan dengan tuntutan kemaslahatan manusia.
Untuk menjamin kemaslahatan itu, ditetapkanlah beberapa asas hukum islami :
·         ‘Adam al – haraj, artinya tidak sulit dalam melaksanakannya (QS. 7: 157)
·         Al – Takhlif, artinya ringan serta mampu dilaksanakan (QS. 2: 286; 4: 28)
·         Al – Taysir, mudah sesuai kemampuan (QS. 2: 185; 22: 78)
Itu berarti, hukum islami dibentuk atas dasar prinsip menghilangkan kesempitan, karena kesempitan itu menyebabkan kesulitan. Prinsip lain yang mendasari hukum islami adalah daf’ al – dlarar, menghilangkan bahaya (QS. 2: 25, 195; 4: 12; 2: 231). Prinsip lain lagi ialah al – ta’assuf fi isti’mal al – haqq yakni boleh melakukan sesuatu asal tidak membahayakan yang lain (QS. 2: 223; 65: 6; 7: 31; 5: 87). Maka dari sinilah lahir kaidah ushul al – fiqh yang berbunyi “ menolak bahaya didahulukan daripada mengambil maslahat “.
Fikih (dalam arti kumpulan hukum) itu dibuat berdasarkan kaidah – kaidah hukum (yang berfungsi sebagai teori) yang digunakan dalam menetapkan hukum tersebut.
Kaidah – kaidah pembuatan hukum (ushul al – fiqh) itu dibuat berdasarkan teori – teori filsafat. Karena itu, manthiq (mantik, logika) amat penting bagi ulama ushul al – fiqh.
Kesimpulannya, filsafat, khususnya filsafat sebagai metodologi, berguna bagi pengembangan hukum dalam hal ini hukum islami.

2)      Kegunaan Filsafat Bagi Bahasa
Bahasa berfungsi sebagai alat untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran. Terlihat adanya hubungan yang erat antara bahasa dan pikiran.
Aristoteles, sebagaimana dikutip Hamad (1985: 32) menggambarkan hubungan antara bahasa dan pemikiran (logika) sebagai hubungan antara hitungan dan angka, hubungan itu adalah hubungan interdependen (saling ketergantungan).
Salah satu masalah yang sering dihadapi bahasa adalah dalam pemeliharaannya. Bahasa seringkali dirusak oleh orang awam dan menggunakan bahasa itu tanpa mengikuti kaidah yang benar. Kerusakan bahasa itu biasanya disebabkan oleh tidak digunakannya kaidah logika. Jika kita melihat lagi definisi awal filsafat, Logika adalah Filsafat.
Filosof adalah “prototype” orang bijaksana. Orang bijaksana tentu harus menggunakan bahasa secara baik dan benar. Bahasa yang benar itu akan mampu mewakili konsep logis yang dibawakannya. Karena itu, pada logika-lah kita menemukan kaitan erat antara bahasa dan filsafat.
Peran logika dalam bahasa adalah memperbaiki bahasa itu sendiri. Logika dapat mengetahui letak kesalahan bahasa.
Ibrahim Madkur sebagaimana dikutip oleh Ibrahim Samirra’i (Fiqh al – Lugah al – Muqarran, tt: 18) yang mengatakan bahwa kaidah bahasa – khususnya bahasa Arab, tepatnya Nahwu atau Grammar-nya bahasa Arab -  telah dipengaruhi oleh Logika Aristoteles dalam beberapa hal. Pertama, menggunakan kias atau analogi sebagai kaidah dalam Nahwu sebagaimana digunakan dalam logika. Pembagian kata menurut Sibawayh menjadi ism, fi’l, hurf mungkin dipengaruhi oleh pembagian Aristoteles kata benda, kata kerja dan adat. Kedua, munculnya Nahwu Siryani pada sekolah Nashibayn pada abad ke – 6 Masehi bersamaan dengan munculnya pakar Nahwu yang pertama.
Kekeliruan dalam berbahasa melahirkan kekeliruan dalam berpikir. Seperti contoh : Ali mencintai kekasihnya, dan demikian pula saya! Kalimat itu bisa berarti Ali mencintai kekasihnya, dan saya juga mencintai kekasih Ali. Atau bisa juga berarti Ali mencintai kekasihnya, dan saya mencintai kekasih saya.
Kesimpulannya ialah, filsafat sangat berperan dalam menentukan kualitas bahasa. Tanpa peran serta filsafat (logika), kekeliruan dalam bahasa tidak mungkin dapat diperbaiki.
 


1.      Cara Filsafat Menyelesaikan Masalah
Kegunaan filsafat yang lain ialah sebagai methodology. Maksudnya sebagai metode dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah bahkan sebagai metode dalam memandang dunia (world view). Masalah artinya kesulitan.
Filsafat menyelesaikan masalah secara mendalam dan universal. Penyelesaian filsafat bersifat mendalam, artinya ia ingin mencari asal masalah. Universal, artinya filsafat ingin masalah itu dilihat dalam hubungan seluas – luasnya agar nantinya penyelesaian itu cepat dan berakibat seluas mungkin.